by: Justdewayusp
Cast: Kim Myungsoo x Bae Suzy
Another Cast : Kim Sunggyu
Genre: Romance, Friendship
Rating: PG-15
Note: Halo saya newbie di dunia perFF-an hahaha ide cerita ini berasal dari pikiran dan hati saya jadi semoga para readers suka yaa :) mian typo <3
Apa yang akan kau lakukan jika kau ada di posisi
sepertiku?
Namaku adalah Bae Suzy. Apa yang akan kulakukan ketika
semua ini terjadi padaku? Dulu, hidupku sangatlah indah bagaikan dunia ini
adalah istana dan akulah ratunya. Aku selalu dipuja puja oleh banyak orang bak seorang putri. Apa yang aku lakukan
selalu berhasil. Tetapi setelah kejadian itu, hidupku berubah karena aku
kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupku...
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAA”
Tabrakan hebat pun
terjadi...
Tuhan tolong lah aku
Artis yang sedang berada di puncak popularitasnya, Bae
Suzy, mengalami tabrakan di jalan menuju arah Gangnam dini hari. Keadaan Suzy
sangatlah parah karena kondisi mobilnya yang sudah hancur akibat bertabrakan
dengan Truk Tronton. Suzy dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan
operasi karena dia sekarang dalam keadaan kritis. Lalu...
Myungsoo pun
mematikan televisinya. Ia sangat lelah karena selama 12 jam ia mengoperasi
pasiennya. Lalu ia duduk disofa dan tertidur.
1 minggu
kemudian...
“Dok pasien yang satu
minggu lalu Anda operasi sudah siuman, diharap Anda segera memeriksa keadaanya”
ucap suster Miran.
“ne” jawab Myungsoo
singkat. Myungsoo dan Miran segera menuju kamar pasien tersebut. Berbaringlah
seorang yeoja di atas tempat tidur dengan luka luka yang sudah mengering
ditubuhnya.
“Berikan saya data
data pasien ini, sus” ucap myungsoo lalu Miran memberikan data data yeoja
tersebut dan Myungsoo pun segera menelitinya.
“Agassi, apakah
anda bisa membuka mata anda?” tanya myungsoo. Dengan perlahan yeoja itu membuka
matanya dan mencoba untuk duduk tapi Myungsoo melarangnya. Yeoja itu adalah Bae
Suzy.
“Aku dimana?!!
Kalian siapa?! Apa yang terjadi padaku???!” racau suzy. Ia pun mengingat apa
yang terjadi padanya dan meraba raba wajah dengan tanganya.
“ANDWEEEE!” teriak
suzy histeris, lalu ia pingsan. Myungsoo pun langsung segera memeriksa keadaan
Suzy. Miran kasihan melihat keadaan Suzy yang sangat parah apa lagi di bagian
wajahnya.
“Sus, siapkan obat
penenang jika ia sudah siuman” ucap myungsoo seraya meninggalkan ruangan suzy
“Algeseumnida”
ucap miran lalu membenarkan selimut suzy.
000
Perlahan kubuka mataku. Hari sudah gelap.
Mengingat kejadian itu, seharusnya aku sekarang sudah mati! Tapi kenapa aku masih hidup?
Aku mencoba untuk turun dari tempat tidur tapi aku langsung terjatuh, kakiku terasa nyeri, sakit dan sangat perih. Apa yang harus aku lakukan? Aku ingin kekamar mandi. Aku pun menyeret kakiku. Ketika melewati sebuah cermin, mataku terbelalak kaget dan melihat bagaimana rupaku sekarang.
“ANNNNNDWEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!”
teriakku histeris dan aku pun tak sadarkan diri
000
Myungsoo yang sedang mengobrol dengan Miran terkejut mendengar teriakan dari kamar Suzy.
“Sus, siapkan obat penenangnya!” ucap myungsoo. Myungsoo pun langsung berlari ke kamar Suzy. Ia melihat suzy pingsan di lantai dan segera mengangkat suzy ke ranjangnya. Myungsoo langsung menyuntikan obat penenang pada suzy. Ketika dia merapikan selimut suzy dia memperhatikan wajah yeoja itu, dia seperti mengenal suzy, tapi dimana???
000
Keesokan harinya...
Kring Kring Kring
Myungsoo pun mengangkat telponnya.
“Ya! Kim Myungsoo, kau ada dimana? Kata eomma kau akan pulang hari ini” tanya orang diseberang sana.
“Hyeong, aku sudah ada di Korea dari sebulan yang lalu” Ucap Myungsoo sambil membaca dokumen pasiennya.
“YA! KAU INI BENAR BENAR! KENAPA KAU TAK BILANG, EOH???!!!! Teriak orang diseberang sana yang membuat Myungsoo menjauhkan handphonenya dari telinga.
“Mian, Sunggyu Hyeong! Aku baru saja akan menelepon eomma nanti siang, tapi kau sudah menelepon duluan” ucap Myungsoo santai.
“EISH! Yasudalah! Sekarang kau ada dimana? No arra Eomma ingin sekali bertemu dengan mu! Aku selalu dicecar untuk menjemputmu terus! Aku hampir gila.” Celoteh Sunggyu yang membuat Myungsoo tersenyum.
“Aku ada di Rumah Sakit Gangnam Severance, Hyeong. Kau jemput aku jam 5 sore saja ya.” Ucap myungsoo masih sambil membaca dokumen pasien.
“YA! Kau kenapa ada di rumah sakit?! Kau sakit, eoh?” tanya Sunggyu panik.
“Aniyaa, Hyeong. Aku sekarang bekerja disini. Bulan lalu aku diterima menjadi dokter disini.” Jawab Myungsoo
“Kau mengangetkanku saja! Yasuda nanti jam 5 ku jemput di lobby. Keuno” sambungan pun terputus. Myungsoo hanya geleng geleng kepala mendengar celotehan hyeongnya yang aneh bin ajaib itu.
“Dok, Suzy Agassi sudah siuman.” Ucap Miran lalu Myungsoo bergegas dan meninggalkan dokumen pasien di meja. Dimana disana tertera nama Suzy.
Sesampainya Myungsoo dan Miran di kamar Suzy...
“Aku tidak mau hidup lagi! Aku mau mati saja!” racau suzy di tempat tidur.
“Tenang, Agassi” ucap Yeri sambil memegang tangan suzy.
“Bagaimana aku bisa tenang,eoh? Lihat lah keadaanku sekarang?! Aku tidak bisa hidup seperti ini!!!”teriak suzy sambil menangis tak keruan. “Lepaskan! Aku ingin mati!” Myungsoo dan Miran datang, Yeri pun langsung melepaskan tangan Suzy.
“Kau siapa,eoh?!” bentak Suzy pada Myungsoo. “Kau dokter yang menyelamatkan ku, kan? Seharusnya kau membunuhku saja! Kau tau sekarang aku hidup sudah tidak berguna!”
“Sus, siapkan obat penenangnya!”bentak Myungsoo, ia kesal dengan semua yang diucapkan Suzy. Apakah dia tidak tau betapa susahnya ia menyelamatkan nyawa yeoja itu. Myungsoo langsung menyuntikkan obat tersebut. Miran dan Yeri hanya meringis melihat Suzy yang kesakitan
000
“Myungsoo!” panggil Sunggyu dari kejauhan. Myungsoo pun berlari menghampiri hyeongnya sambil membawa tas.
“Apa kabar, hyeong? Mata mu makin sipit saja.” Sunggyu hanya mencibir ucapan Myungsoo.
“Kajja, Hyeong!” ucap Myungsoo sambil merangkul hyeongnya.
“Myung, apakah kau tau berita terbaru dikorea?” tanya Sunggyu sambil menyetir.
“Aniyo.” Jawab myungsoo tanpa menoleh.
“Ya! Kau ini! Sudah sebulan kembali dari London dan kau tidak tau apa apa?!” celoteh Sunggyu sambil menoleh ke arah Myungsoo.
“emang ada apa sih, Hyeong??” tanya Myungsoo tanpa ketertarikan.
“Bae Suzy artis yang sedang mencapi puncak popularitasnya mengalami kecelakaan” cerita sunggyu heboh.
“Oh itu” Myungsoo hanya beroh oh ria
“Kau tidak kaget?!” tanya Sunggyu bingung.
“Kenapa aku harus kaget?” tanya myungsoo bingung
“YA! Kau lupa, eoh?! Bae Suzy itu kan Bae Sooji. Soo Ji! Dia dulu teman main mu, myung!” ucap Sunggyu sambil menepikan mobilnya karena sudah sampai. Myungsoo terdiam. Dia tak tau harus bagaimana. Gadis yang merupakan cinta pertamanya merupakan pasiennya yang tadi meronta ronta ingin mati. Astaga!
“Myung? Myung? Myung?” panggil Sunggyu sambil melambaikan tangannya.
“Hyeong aku harus kembali ke rumah sakit! Antarkan aku! Palli!” Mereka pun langsung melesat kembali ke RS.
000
Perlahan kubuka mataku, langit sudah gelap. Apa yang harus aku lakukan sekarang?! Sekarang semuanya sudah lenyap. Wajahku yang menjadi dambaan setiap yeoja telah lenyap. Kakiku yang terasa sangat sakit jika kugerakkan. Ini semua karena perbuatan mu! Aku harus mati agar bisa membalas semuanya!
Aku melihat dimeja ada pisau untuk mengupas buah. Aku pun mengambilnya. Aku menarik napas, dan menaruh pisau di atas nadi tangan kiriku. Aku sudah tidak ada gunanya lagi untuk hidup! Aku memejamkan mataku dan tangan kananku bergerak tiba tiba tangan kananku di pegang seseorang. Kubuka mataku dan dokter itu, dia yang menahan tanganku. Apa yang sebenarnya ia inginkan???!
“Lepaskan tanganku! Aku ingin mati!” Teriakku sambil berusaha melepaskan tanganku, tapi aku tidak sengaja mengenai tangannya dengan pisau yang kupegang. Darah mengucur dari tangan dokter itu. Tanganku melemas karena merasa bersalah. Kulihat dia menahan rasa sakit, dia lalu memelukku dari belakang. Sungguh hangat. Darah berceceran di bajuku. Aku hanya bisa menangis sejadi jadinya.
“Jangan menangis, Ji-ah” katanya yang membuat aku teringat seseorang. Kim Myungsoo. Namja gendut yang selalu melindungiku.
Keesokan harinya...
Myungsoo tertidur di sofa ruangan Suzy. Ia melihat selimut yang ada di atas tubuhnya dan melihat Suzy yang tidak menggunakan selimut. Myungsoo pun menyelimuti suzy lalu kembali ke ruangannya.
000
Flashback
Hari ini cuaca sangat cerah seperti hatiku. Aku akan membuat surprise untuk seseorang yang merupakan sahabat dan saudaraku, Soojung. Kami sudah berteman sejak di panti asuhan. Aku menyayanginya lebih dari apapun. Besok adalah hari ulang tahun Soojung, seperti biasa sebelum jam 12 malam aku akan membuat surprise untuknya. Aku pun menyetir menuju apartemen soojung.
“Akhirnya sampai juga. Semoga saja jungie sudah tidur” kataku sambil mengunci mobilku.
Aku berjalan menuju lantai 7 sambil bersenandung riang. Sesampainya di depan kamar nomor 724 aku pun langsung mengetik password dan membuka pintu. Aku berjalan dengan mengendap ngendap agar tidak ketahuan. Tidak biasanya Soojung mematikan lampu ruang tamunya apa dia belum pulang?,pikirku. Aku menyalakan lampu dapur dan segera menyiapkan kue dan lilin yang ku bawa. Aku melirik jam yang ada di dinding dapur. Kurang 15 menit lagi. Nanti saja ku nyalakan lilinnya, pikirku lagi. Aku pun menunggu sambil memainkan gadget ku. Tak berselang lama kudengar suara Soojung di depan pintu. Aku pun bersiap siap menyalakan lilin dan berjalan ke arah pintu tapi Soojung tidak kunjung masuk. Akhirnya aku yang membuka pintu dan mataku terbelalak dengan apa yang terjadi di depan mataku. Kue yang ku pegang terjatuh membuat aktivitas kedua orang itu terhenti dan menoleh ke arah ku.
“Suzy!” teriak kedua orang itu kaget. Aku hanya bisa membungkam mulutku dan mencoba untuk tidak menangis melihat adegan yang tadi. Ekspresi kedua orang itu berubah menjadi sinis.
“Jadi, kalian selama ini berselingkuh dibelakangku, eoh?” tanya ku. “Oppa, kau berselingkuh dengan sahabat ku?” tanyaku lagi.
“Seperti yang kau lihat” jawab Soojung sambil merangkul namja yang adalah tunanganku. Namja itu merangkul Soojung dengan mesra. Aku shock dengan jawaban dari Soojung. Soojung yang sudah ku anggap adalah sahabat dan saudara malah mengkhianatyiku bersama tunanganku. Aku menahan air mata agar tidak keluar.
“Apa salahku padamu,eoh??!” tanya ku sambil menunjukk Soojung. “neo arra aku menganggap mu sebagai saudara dan kau mengkhianatiku!!”bentakku
“Hey, Bae Suzy! Kau yang bersalah padaku! Selama ini aku selalu mengalah kepadamu. Kau selalu menjadi nomor satu dan aku menjadi nomor dua! Apa kau mengerti perasaanku, eoh???! Apa kau kira kau ini cantik?! Aku sudah tidak tahan dengan semua ini!”teriak Soojung sambil mendorongku ke tembok. Punggungku sakit. Ku tampar wajah Soojung. Soojung hanya memegang pipinya menahan rasa sakit.
“Jadi...” belum sempat bicara namja itu – Minho – menamparku dengan kencang.
“Jangan kau menampar wanita ku!” bentak Minho kasar. Aku terdiam mendengar ucapan Minho yang serasa petir yang menyambarku. Kurasakan darah keluar dari hidungku. Soojung menatapku dengan penuh kebencian. Sebenarnya apa sih salahku selama ini???
“neo arra, aku dan Minho oppa sudah berhubungan sejak lama sebelum aku mengenalmu. Aku menyuruh Minho Oppa untuk menjadi suami mu dan dia akan mencampakkan mu tidak lupa mengambil semua hartamu!” ucap Soojung sambil menghampiri minho yang ada didepanku. “Tapi sepertinya tidak jadi, kau begini aku sudah puas”lanjut soojung sambil bergelayut mesra di tangan minho. Kubersihkan darah yang mengucur di hidungku dengan tanganku. Aku sudah tak bisa berkata apa apa lagi. Akhirnya aku bergegas pergi sebelum aku menangis didepan mereka.
“Hati hati suzy-ah!” teriak Soojung lalu tertawa dan masuk ke dalam apartmentnya bersama Minho Oppa. Tangisku pecah di dalam lift. Orang yang aku percaya selama ini ternyata menaruh dendam padaku dan ingin mencelakakan aku. Di mobil aku hanya menangis sambil menyetir, mengingat kembali kebersamaan ku dengan Soojung dan bagaimana perhatian Minho Oppa yang membuatku jatuh cinta padanya. Ternyata semua itu hanya sandiwara belaka. Kuhapus airmataku dengan kasar. Aku tidak boleh menangisi mereka! Tapi itu tidak bisa. Aku terus menangis dan mengingat kembali apa yang Soojung ucapkan dan perlakuan Minho Oppa padaku. Tiba tiba ada bunyi klakson dan lampu terang yang menyilakukan mataku.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAA”